Program Geraldi – Erwin Lahir dari Survei Keinginan Masyarakat Bitung

Bitung, VivaSulut.com – Pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung, Geraldi Mantiri-Erwin Wurangian menyatakan program yang disosialisasikan selama kampanye adalah hasil survei keinginan masyarakat Kota Bitung.

Survei itu dilakukan sebelum Geraldi-Erwin resmi mendaftar ke KPU Kota Bitung beberapa waktu lalu hingga disimpulkan apa-apa yang diinginkan masyarakat Kota Bitung dari calon pemimpin kedepannya.

Bacaan Lainnya

Hal itu disampaikan Paslon nomor urut 1 ini saat menggelar kampanye di Kelurahan Pateten Dua Kecamatan Aertembaga, Senin (14/10/2024).

Secara garis besar, kata Geraldi, hasil survei masyarakat mengharapkan jaminan kesehatan seperti BPJS tetap dilanjutkan, pendidikan gratis, lapangan pekerjaan dan perbaikan sistem pelayanan.

“Keresahan masyarakat yang kami dapatkan dari hasil survei, kemudian dirangkum menjadi program. Makanya, selama kampanye program-program itu kami uji dengan cara menyampaikan langsung kepada masyarakat sebagai solusi dari keresahan,” jelas Geraldi.

Hasilnya, kata kader PDI Perjuangan ini, program yang ditawarkan direspon positif karena tidak muluk-muluk dan menjawab apa yang diinginkan masyarakat.

“Makanya, di setiap kampanye kami menawarkan solusi melalui program dan itu direspon positif,” katanya.

Apa yang disampaikan Geraldi diamini Erwin dengan menjawab pertanyaan masyarakat terkait lapangan pekerjaan, tenaga keja lokal, sistem pelayanan pemerintah hingga human trafficking.

Jika diberi kepercayaan memimpin Kota Bitung, kata Erwin, apa yang disampaikan masyarakat di setiap kampanye pasti akan direalisasikan dan bukan hanya sekedar janji.

“Secara aturan ketenagakerjaan, perusahaan diwajibkan menggunakan 60% tenaga kerja lokal dan itu akan kami teggakkan agar SDM lokar terserap,” kata Erwin.

Soal sistem pelayanan pemerintahan, jelas kader Partai Golkar ini, salah satu yang menjadi fokus Geraldi-Erwin nantinya adalah pembenahan sistem. Karena menurutnya, sistem yang buruk membuat orang baik jadi jahat dan sistem yang baik membuat orang jahat menjadi baik.

Ujung tompak pelayanan nantinya akan kami fokuskan mulai dari tingkat kelurahan, begitu juga dengan pembangunan melalui dana kelurahan yang akan dikelola oleh masyarakat di kelurahan tersebut.

“Jika kami diberi kepercayaan, silakan masyarakat melapor langsung jika tidak puas apalagi ada ASN yang melakukan pungli. Kami tidak akan tawar menawar, jika terbukti langsung diberikan sanksi saat itu juga,” katanya.

Geraldi-Erwin juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati menerima tawaran kerja di luar negeri. Karena menurutnya keduanya, modus human trafficking sudah ada di Kota Bitung dengan iming-iming gaji besar kerja di negara Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Taiwan, Jepang, Timur Tengah dan beberapa negara Eropa serta wilayah seperti Hong Kong.

“Hati-hati jika mendapat tawaran kerja di luar negeri dengan iming-iming gaji besar. Pastikan betul-betul jangan sampai jadi korban human trafficking,” katanya.

(redaksi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 Komentar