Minut, VivaSulut.com – Capaian Nilai Tukar Nelayan (NTN) di Minahasa Utara tahun 2023 sebesar 109, melampaui target nasional di angka 105.
Nilai Tukar Nelayan (NTN) merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan nelayan.
Artinya, dengan capaian angka di atas target nasional, hasil tangkap ikan nelayan di Kabupaten Minahasa Utara dinilai telah mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Minut Jack Paruntu menjelaskan, naiknya angka NTN di Minut tak lepas dari kerja keras Bupati Joune Ganda dan Wakil Bupati Kevin Lotulung.
Sedikitnya, ada empat program prioritas pengembangan perikanan di Minahasa Utara yang ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia.
Program-program itu meliputi Program Kampung Nelayan Maju (Kalaju) di Desa Kema 3, Program Desa Wisata (Dewi) Bahari di Desa Palaes, Program Smart Fisheries Village (SFV) di Desa Tumaluntung, dan Program Kampung Budidaya Ikan Nila di Warukapas.
Program Kalaju bermaksud untuk mengembangkan nelayan agar bisa menggunakan teknologi maju, sehingga akan kelihatan dari hasil produksi yang sesuai target.
Adapun, untuk Program Dewi Bahari lebih condong ke perikanan wisata, seperti pengembangan mangrove atau konservasi. Program ini untuk menjaga ekosistem blue carbon dan tidak condong ke penangkapan.
Selanjutnya, Program Smart Fisheries Village (SFV) berbasis pada penerapan pembibitan ikan.
Sedangkan, Program Kampung Budidaya Ikan Nila condong ke pembesaran ikan yang sudah berdasarkan Surat Keputusan (SK) KKP RI.
“Semua program itu disinkronkan dengan program dari KKP RI. Dengan demikian, Pemerintah Kabupaten Minut bersyukur semua program ini ada di Minahasa Utara. Hal ini juga sesuai dengan program Pak Bupati Joune Ganda dan Wakil Bupati Kevin Lotulung, sehingga yang sudah dilaksanakan itu sukses,” ujar Paruntu, Rabu (30/7/2024).
Lanjut Jack Paruntu, sesuai dengan petunjuk Bupati Joune Ganda, maka DKP Minut akan mengembangkan program-program tersebut.
Pemkab Minut juga disebutkan telah banyak memberikan bantuan sarana prasarana (sarpras) perikanan.
Sehingga Jack Paruntu berharap agar sarpras ini dapat bermanfaat dan bisa dikelola oleh nelayan, sehingga bisa menghasilkan, dengan harapan nelayan ini bisa lebih sejahtera.
“Program yang diberikan oleh pemerintah pusat sinkron dengan program yang dilaksanakan DKP Minut, dan itu kelihatan dari hasil. Selama ini juga kita mampu menjaga hasil inflasi perikanan. Karena kesejahteraan nelayan ini diukur dari NTN yang meningkat, dengan begitu hasil produksi juga meningkat,” terang Jack Paruntu.
(***/Finda Muhtar)