Bitung, VivaSulut.com – Rencana keikutsertaan dua petahana atau incumbent menurut Kapolres Bitung, AKBP Albert Zai SIK menjadi salah satu pemicu kerawanan Pilkada Kota Bitung.
Menurutnya, keikutsertaan petahana sangat rawan karena bisa saja menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan Pilkada 2024.
Dua petahanan yang dimaksudkan Kapolres adalah Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri dan Wakil Wali Kota Bitung, Hengky Honandar yang digadang-gadang bakal menjadi rival di Pilkada Kota Bitung.
Hal itu disampaikan Kapolres saat menjadi salah satu pemateri di Sosialisasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara Serta Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung 2024 kepada Organisasi Masyarakat, Organisasi Agama, Organisasi Adat dan Media yang digelar KPU di Fave Hotel, Rabu (17/7/2024).
“Ini perlu diantisipasi jangan sampai incumbent menggunakan prasarana pemerintah di Pilkada. Mari lakukan pengawasan bersama-sama,” kata Albert.
Selain itu, Albert juga memapakan potensi kerawanan Pilkada Kota Bitung. Diantaranya, kampanye di luar jadwal, kampanye hitam atau black campaign melalui media sosial, isu SARA, politik uang atau money politics, bentrok antar massa pendukung calon serta intervensi dan pengancaman baik kepada penyelenggara maupun pemilih.
Untuk mengantisipasi kerawanan itu, kata dia, pihaknya intens melakukan koordinasi dengan KPU dan Bawaslu Kota Bitung. Juga aktif bersama KPU melakukan sosialisasi pencegahan di tengah masyarakat.
“Kami juga membentuk tim cyber untuk memantau isu-isu yang berkambang di media sosial terkait Pilkada,” katanya.
Sosialisasi itu dibuka Ketua KPU Kota Bitung, Deslie Sumampouw dihadiri komisioner KPU Kota Bitung, yakni Muhajir La Djanudina, Wiwinda Hamisi dan Yunnoy Servulus Rawung serta SekretarisKPU Kota Bitung, Paula Tuturoong.
Selain Kapolres, hadir juga sebagai pemateri Dandim 1310/Bitung, Letkol Czi Hanif Tupen dan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kota Bitung, Yadin Palembangan SH MH.
(redaksi)